August 2012 ~ KHOTBAH POPULER

Monday, August 20, 2012

MENJADI JEMAAT DAMBAAN ALLAH

Belajar dari Jemaat Filipi, Menjadi Jemaat Dambaan Allah. Filipi 1:27-30.
Jemaat di Filipi begitu istimewa sehingga bisa disebut sebagai jemaat yang diidamkan. Jemaat Filipi bisa disebut sebagai Jemaat yang ideal/idaman, sebab mereka:
A.Filipi 1:1-11 (Kabanggaan Jemaat Filipi sebagai teladan)
1.Memiliki kebanggaan sebagai orang yang telah dipisahkan dari dunia atau menjadi milik Kristus. Bangga menjadi anak Tuhan/milik Kristus, dan harus siap menerima konsekuensi yang harus dihadapi. Firman Tuhan berkata: “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.”
2. Memiliki kebanggaan dapat hidup di dalam Tuhan. Mereka bangga kepada Allah sebagai Juruselamat pribadi mereka. Jika saudara rindu menjadi seperti jemaat Filipi, hiduplah di dalam dan bersama dengan Kristus Yesus – meski bertolak belakang dengan kehidupan dunia. Dalam rangka pencapaian dan menikamati hidup berbangga dan bersukacita dalam kehidupan Kristen ialah menjadi ciptaan baru! Perhatikan, pengalaman untuk bisa membanggakan diri sebagai anak Tuhan yang hidup di dalam Dia adalah jika seseorang sudah mengalami perubahan hidup. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 5:17 – “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Perubahan hidup bisa terjadi ketika kita membuka hati dan menyerahkan hidup serta mengimani Yesus telah datang, dan mati di kayu salib untuk diri kita. Kenapa? Karena dengan kematianNya kesia-siaan, kemanusiaan kita yang fana diubahkan menjadi manusia baru yang memiliki pengharapan sampai pada kekekalan, yaitu sorga mulia. Lihat dan renungkan Firman Tuhan dalam 1 Korintus 6:20 – “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.” 1 Petrus 2:9 – “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” Semua dimulai dari kerinduan, kemauan, niat dan usaha serta penyerahan diri.
3. Memiliki kebanggaan karena mereka bersukacita dapat terlibat dan memberi diri, waktu dan hidupnya untuk pelayanan pekabaran Injil, baik langsung maupun tidak langsung.  Kita boleh bangga menjadi anak Tuhan, dipelihara, dilindungi, dan diberkati. Ada damai dan sukacita di dalam Dia. Tetapi jangan lupa, fungsi gereja (umat yang ada didalamnya) yang utama adalah siap bersaksi baik formal maupun non-formal. Jemaat Filipi menjadi gambaran gereja ideal di akhir zaman yang mempunyai visi yang jelas tentang pelayanan pekabaran Injil. Mereka begitu bersungguh-sungguh melayani melalui (waktu, tenaga, pikiran, harta), sehingga rasul Paulus memuji mereka. Bagaimana dengan kita saat ini. Bagaimana dengan gereja kita. Apakah sudah mengarah dan berusaha menjadi satu persekutuan jemaat yang dibanggakan di dalam Allah karena pelayannaya.
4. Memiliki visi eskatologi, yaitu visi tentang akhir zaman. Mereka punya pengharapan untuk hari esok. Kerinduan mereka adalah untuk sampai pada hari Kristus Yesus (hari kedatangan Yesus yang kedua kali). Sampai dalam pengertian dapat menikmati janji eskatologi. Itulah sasaran mereka. Visi ini pula yang harus kita miliki. Kalaupun secara fisik kita mungkin tidak akan tetap hidup sampai hari Kristus, tetapi hari Kristus itu juga membawa kebangkitan bagi mereka yang telah mati di dalam Dia. Saya yakin, gereja dalam menjelang akhir zaman akan semakin bertumbah di dalam kasih karunia, pengetahuan kebenaran Firman Allah, serta pengertian akan Firman Allah. 
  Syalom.....
Pdt.SPM..


Friday, August 3, 2012

BUATLAH PILIHAN DALAM HIDUP ANDA

BERIBADAH KEPADA TUHAN
(YOS 24:15b)
Allah memulai kehidupan di dunia ini dengan meciptakan bumi dan segala isinya, dan terakhir Allah membentuk manusia. Oleh karena itu, komunitas pertama yang Tuhan bangun adalah keluarga yakni keluarga Adam dan Hawa. Dalam Perjanjian Lama, sebelum kemah pertemuan Musa dibangun, bangsa Israel tidak memiliki tempat yang khusus untuk beribadah kepada Allah. Dimanakah mereka beribadah? Tempat beribadah mereka adalah rumah tinggal mereka, lalu siapakah yang memimpin pertemuan ibadah itu? Semua ibadah dipimpin oleh pemimpin atau kepala rumah tangga, suami atau ayah. (UL 6:4-9,11).
Namun dalam dunia modern sekarang, banyak orang Kristen tidak memandang rumah mereka itu sebagai tempat yang kudus atau sebagai gereja bagi keluarganya. Bagi banyak orang dan keluarga Kristen banyak yg beranggapan bahwa semua hal yang bersifat rohani sebaiknya dilakukan di gereja saja. Semua doa & pengajaran sebaiknya diadakan di dalam gereja bukan di rumah. Kalau seperti itu, apakah sebenarnya fungsi rumah itu kita bangun? Firman Tuhan ini hadir memberikan penerangan bagi kita semua. Bagaimana supaya kita bisa mengalami berkat ilahi yang murni di dalam rumah kita? Apa yang bisa kita lakukan ? 
1. JADIKAN RUMAH ANDA MENJADI RUMAH TUHAN (PILIHAN PERTAMA)  
YOS 24:11-15 "… Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!  Yosua mengambil sebuah keputusan bagi rumahnya. Pilihannya adalah seisi rumahnya hanya akan beribadah kepada Tuhan. Ini adalah sebuah keputusan/komitmen untuk menentang penyembahan berhala  dalam rumah dan membuktikan kesetiaan pada Allah.  Kita harus memilih untuk hidup menurut cara Allah baik dalam rumah dan keluarga kita. Yosua membuat kaeputusan yang benar akan arah rumah dan seisi rumahnya. Demikian juga Yakub membuat sebuah keputusan yang jelas mengenai tujuan rohani keluarganya yaitu, beribadah kepada Tuhan yang benar (KEJ 35:2-5). 
2. SAMBUT HADIRAT-NYA UNTUK HADIR DI DALAM RUMAH ANDA (PILIHAN KEDUA) 
2 SAM 6:9-11 "… TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya."  Selama tiga bulan, lambang keagungan hadirat Tuhan yaitu “Tabut Perjanjian” berdiam di dalam rumah Obed-Edom orang Gat. Kotak ini merupakan sebuah benda yang paling kudus di dalam sejarah bangsa Isarel. Ketika hadirat Tuhan diundang, rumah tersebut akan sangat diberkati. Kotak yang menjadi pusat perjanjian bagi Israel (yg disebut sebgai Tabut Perjanjian) ada di dalam rumah Obed-Edom dan membawa berkat yang luar biasa. Apa yang ada dalam Tabut Perjanjian itu? Di dalam tabut perjanjian terdapat tiga hal yang dapat kita renungkan.
  1. Dua loh batu yang berisi hukum yang diberikan kepada Musa. (Hal ini melambangkan Firman Tuhan harus berada dan hidup di dalam rumah kita). 
  2. Tongkat Harun yang pernah bertunas. (Menggambarkan kepemimpinan Tuhan ada dalam rumah kita).
  3. Buli berisi manna dari perjalanan bangsa Israel di padang gurun. ( Menggambarkan bahwa Allah menyediakan segala kebutuhan dan keperluan bagi bagi seisi rumah kita).
Firman Tuhan, Kepemimpinan Tuhan dan keyakinan akan penyertaan dan penyediaan berkat Tuhan, menjadi satu dasar yang pokok dalam kehidupan kelaurga-keluarga Kristen atau dalam rumah kita, maka hadirat Tuhan akan terasa di dalamnya. Sebagaimana Obed-Edom, kita juga akan diberkati jika Tuhan diakui dan dihargai di dalam rumah kita. Dilema zaman yang serba edan ini: rumah sendiri dijadikan sarang narkoba,  merancang kejahatan, dan banyak hal lain yang bertentangan dengan Allah.

3. BANGUN BAHTERA KESELAMATAN DI RUMAH ANDA (PILIHAN KETIGA)
Ibrani 11:7 “Karena iman, maka Nuh dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan, dengan taat
mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya”. Nuh melakukan dengan penuh ketaatan. Nuh pada
zamannya bukan menyeret umat disekitarnya masuk kedalam bahtera, namun dia mengingatkan mereka supaya
mereka selamat dalam rumah dan hidupnya. Ternyata umat lebih memilih yang lain daripada taat dan mengikuti Nuh.
Keselamatan di dalam rumah kita sangat penting. Kita tidak bisa menyelamatkan keluaraga kita, tetapi hanya Tuhan
yang mampu. Tetapi kita bisa membangun rumah kita sesuai dengan desain yang telah diberikan Tuhan yang selalu
mengarahkan keluarga kita kepada Yesus, Sang Juruselamat. Anak-anak kita yang akan membuat keputusan dalam
hidup  mereka, tetapi kita harus mengarahkan mereka ke arah yang benar. Mari dengan iman kita deklarasikan dalam
hidup kita  bahwa “aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan. Amin

Syalom
SPM.

JANGAN TAKUT, TUHAN BERSAMA MU

TENANGHLAH, AKU INI JANGAN TAKUT
NATS: MATUS 14:22-33
Khotbah ini merupakan lanjutan dari kisah pelayanan Yesus yang telah  melakukan pelayanan mujizat, yaitu memberi makan 5000 orang, dengan 5 roti dan 2 ikan.  Sesudah itu, Yesus menyuruh murid-muridNya naik ke perahu untuk mendahuiNya ke seberang, sementara orang banyak  itu disuruh pulang (ayat 22). Murid-murid itupun berlayar dengan menggunakan perahu, sesuai dengan yang  telah diperintahkan oleh Yesus. Dalam beberapa saat di atas perahu, murid-murid merasa nyaman, mereka berada dalam zona kenyamanan dan tidak ada masalah.
Ketika murid-murid melihat sosok pribadi yg berjalan diatas air, mereka terkejut dan berseru: “itu hantu!”, lalu berteriak-teriak  karena takut” (ayat 26). Mereka amat diliputi oleh perasaan takut, dan gentar. Mereka berteriak-teriak karena ketakutan itu. Bukankah Yesus yang telah memerintahkan mereka untuk pergi lebih dahulu.  Ketika setiap orang  yang  menerima  Firman-Nya dan mau melakukannya, merea tidak pernah akan ditinggalkanNya. Itu janji-Nya pada kita. “Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, kemanapun engkau pergi” Yos 1:9b “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan  engkau dan  Aku sekali-kali tidak akan  meninggalkan engkau” Ibr 13:5b. Ya, janji-Nya itu pasti.  Memang benar, Yesus  hadir pada saat  mereka memerlukan pertolonganNya.  “Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka:”Tenanglah”!  Aku ini, jangan takut!” (ayat 27).
Kata ”jangan takut”, memiliki arti  beranilah, melangkahlah. Kata-kata Yesus  ini sungguh meneduhkan  jiwa murid-murid, membangkitkan keberanian,  memberikan pengharapan kepada mereka untuk diselamatkan dari badai itu. Salah satu murid Yesus, yaitu Petrus mengenali suara-Nya. “Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: ”Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang  kepada-Mu berjalan di atas air” (ayat 28). Petrus percaya, bahwa kata-kata  yang diucapkan oleh Yesus  sungguh berkuasa.. 
Yesuspun berkata pada Petrus: “Datanglah!”.  Ucapan Yesus itu, membuat Petrus  yakin sekali,  dan dengan mantap,  iapun berani untuk melakukan suatu tindakan yang sesuai dengan ucapan Yesus itu. Kemampuan  Petrus muncul  oleh karena keberaniannya dan  mempercayai kata-kata Yesus itu, sehingga ia melangkahkan kakinya ke air itu dan ia berhasil.
Apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman Petrus bersama murid-murid lainnya:
Keadaan/kondisi yang kurang baik, badai/persoalan, kesusahan dan penderitaan, yang sering menghadang perjalanan hidup kita. Hal itu tidak ada hubungan/urusan apa-apa dengan kemampuan kita untuk menerima  mujizat dari Allah. Yang harus kita lakukan  ialah mengarahkan pandangan kita terutama pada  Yesus dan menghampirinya dengan iman, bukan kepada masalah.  Ketika kita percaya pada Firman Tuhan dan  kita melakukannya, maka Firman itu pasti nyata dan pasti terjadi dalam kehidupan kita.  Persoalannya adalah, apakah pandangan kita tetap tertuju pada Tuhan dan Firman-Nya ?
Pada waktu Petrus menerima Firman dan percaya pada Firman itu, iapun berani bertindak. Dia tidak memikirkan akan tenggelam, tidak melihat kepada air, tetapi seluruh pandangannya dia arahkan hanya tertuju pada Yesus dan ucapan Yesus, yaitu “Datanglah!”. Petrus sudah dapat mengatasi rasa takutnya oleh karena kehadiran Yesus. Petrus telah mengawali sebuah perjalanan yang baik. Sebuah awal yang baik telah dilakukan oleh Petrus. Namun kemudian, masalahnya adalah Petrus tidak menyelesaikannya dengan baik. Mengapa ? Karena imannya telah diganggu dengan pikiran yangpenuh dengan kebimbangan.
Jangan biarkan keragu-raguan dan kebimbangan itu hadir dalam hidup kita, sekalipun nampaknya keadaan kita sedang sangat buruk, sangat tidak baik bahkan tidak ada harapan.  Yakinlah dan beranilah, jangan takut sebab Allah selalu menyertai dan siap menolong kita.
APA YANG BISA KITA LAKUKAN SUPAYA BISA TENANG DALAM MENERUSKAN HIDUP KITA SAAT INI.
1. Hidup di dalam Doa (ay.22-23)
Setelah Yesus melayani orang banyak, memberikan kesembuhan kepada mereka, serta mengadakan mukjizat penggandaan roti (lih. Mat 14:13-21), Dia menyuruh semua orang pergi termasuk juga para murid. Kemudian, Yesus pergi ke atas bukit, mengasingkan diri dan berdoa seorang diri. Hal ini menjelaskan bahwa doa merupakan unsur yang penting dalam pelayanan dan hidup.
2.Percaya Kepada Firman Tuhan
Akan tetapi Firman Allah tidak mungkin gagal” Rom 9:6a “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala  sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal” Ayb 42: 2
Saudara…Jangan pernah terpengaruh oleh  masalah yang sedang terjadi, sekalipun itu buruk atau kurang baik keadaannya. Pada saat segala sesuatu dalam hidup kita tidak ada kepastian, ingatlah, pada Tuhan ada kepastian, pada Tuhan ada jalan keluar dan jawaban. FirmanNya adalah jawaban bagi kita, yang harus tetap kita percayai.
3.Tetap Arahkan Pandangan Pada Yesus, Bukan Pada Masalah
Marilah kita terus melakukan FirmanNya dengan mata yang tertuju pada Yesus, yang memimpin kita  dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” Ibr 12: 2a
Masalah hanyalah sebuah bayangan, yang tampaknya besar. Jika kita memandang pada Yesus maka masalah itu tidak dapat mempengaruhi kita lagi untuk bertindak. Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Dia selalu hadir menyertai kita, Ia akan bertindak dalam setiap situasi kehidupan kita untuk menolong, menuntun, melindungi dan memberkati kita. PertolonganNya selalu tepat pada waktunya, dan Ia tidak pernah terlambat menolong kita..
4.Miliki Keberanian, Jangan Takut, dan Singkirkan Setiap Kebimbangan
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung  goncang di dalam laut” Maz 46:2-3
Jangan takut. Kata “jangan takut” ini seringkali diucapkan oleh Yesus, untuk memberikan semangat, gairah  dan keberanian bagi setiap orang yang sedang bergumul dalam masalahnya. Supaya mereka  tetap percaya pada pertolonganNya  yang sempurna itu. Kita tidak akan pernah terima  janji-janji Allah kalau iman kita digantikan dengan kebimbangan/keragu-raguan. Kebimbangan itu ditawarkan oleh dunia, orang lain atau keadaan-keadaan yang  sedang kita hadapi. Beranilah melakukan Firman Tuhan.
Kalau kita berjalan dengan iman, bukan berjalan dengan penglihatan maka kita akan terus dituntun oleh Roh Kudus berjalan untuk menghampiri dan menerima  mujizat. Tetapi sebaliknya, kalau kita berjalan dengan penglihatan kita bukan dengan iman, maka kita akan dituntun oleh kedagingan kita yang membawa kita pada ketakutan, kekhawatiran, kebimbangan dan kecemasan.
Pada saat Petrus tidak lagi berjalan dengan imannya tapi ia berjalan dengan kedagingannya,  ketika itu juga ia merasakan tiupan angin maka takutlah ia, dan mulai tenggelam.
Mungkin kita sering mengalamai keadaan seperti  ini, ketika pikiran dan hati kita hanya tertuju/fokus kepada masalah/pergumulan kita, maka kita pun menjadi lemah, letih dan lesu. 
Tetapi  tatkala kita hanya memandang kepada Tuhan, ingat pada Firman Tuhan dan percaya kepada Firman-Nya, maka akan ada daya yang mengangkat  kita di atas masalah kita. Firman Tuhan yang kita percaya itu membuat kita menjadi kuat, menjadi tidak takut lagi, tidak cemas lagi, karena Dia Tuhan yang berkuasa diatas segalanya. Dia Allah yang Besar, Dia Allah yang Ajaib, Dia Allah yang berkuasa atas segalanya, baik atas alam semesta ini. Jadi apakah yang membuat kita takut lagi, atau bimbang ? Beranilah! Berani karena ada Firman Tuhan yang selalu siap menolong kita.
Dalam hidup ini begitu banyak hal yang dapat kita ditakuti, namun Yesus ingin agar kita memandang kepada-Nya saja, supaya kita tidak menjadi takut lagi. Keadaan-keadaan dalam hidup ini tidak ada urusan apa-apa dengan kemampuan kita untuk menerima mujizat dari Allah. Yang menjadi masalah ialah apabila kita mengijinkan itu menjadi masalah. Marilah kita terus berjalan dengan berani untuk menghadapi semua masalah dengan  iman, supaya oleh iman itu, kita mengalami  mujizat Tuhan. Tuhan memberkati kita semua.


Total Pageviews

Powered by Blogger.